GEKA digital
 
Pernahkan Anda menyadari? Anda sebenarnya tidak membeli barang dengan uang. Uang hanyalah sebagai alat tukar, Anda sebenarnya membeli rumah dari waktu Anda. Ya, Anda mungkin harus kerja siang dan malam untuk membayar KPR selama 15 tahun, beli mobil atau motor kredit selama 3 tahun.

Itu semua sebenarnya Anda dapatkan dari membarter waktu Anda. Artinya, Anda menjual waktu Anda dari pagi hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya bisa beli makanan, pulsa telepon, tagihan listrik, dan lain sebagainya.

Aset terbesar Anda bukanlah rumah atau mobil Anda, tapi diri Anda sendiri

Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rollex, pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang atau helicopter, punya istri cantik, atau memiliki resort mewah di Karibia. Pada saat Anda gembira, maka Anda gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Anda sedih, Anda pun sedih sepenuhnya. Setelah itu, Anda sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi. Sukses yang sejati adalah menikmati dan bersyukur terhadap setiap detik kehidupan Anda.

Aset terbesar Anda bukanlah rumah atau mobil Anda, tapi diri Anda sendiri. Maka tak heran jika orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari orang bodoh. Semakin berharga diri Anda, semakin semakin mahal orang mau membeli waktu Anda. Itulah sebabnya harga dua jamnya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di seminar bisa dibayar Rp. 200 juta atau harga dua jam seminar Pak Tung bisa mencapai Rp. 100 juta.

Anda tidak pernah tahu sampai kapan Anda akan hidup dalam dunia fana ini, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam

Menjadi hal yang wajar ketika Nike rela merogoh kocek dalam untuk Tiger Woods dan Michael Jordan sebesar US$ 200 juta, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk bermerek menjadi mahal atau berharga bukan karena mereknya tapi produk tersebut dipakai oleh siapa. Tak aneh pula melihat bekas bola basket milik Michael Jordan diperebutkan, bahkan bisa terjual hingga US$ 80 juta, sedangkan bola basket bekas dengan merek yang sama bila kita jual, harganya justru malah turun.
 
Hidup seperti mengejar fatamorgana, bila dilihat dari jauh, mungkin kita melihat air atau emas dikejauhan, tapi ketika kita kejar dengan segenap tenaga dan akhirnya sampai, yang Anda lihat hanya seberkas pantulan sinar matahari saja.

Lucu bila setelah Anda membaca tulisan tadi, tapi Anda masih mengejar fatamorgana ketimbang menghabiskan waktu Anda yang sangat berharga bersama orang tua yang begitu mencintai Anda, atau memeluk hangat suami, istri, orangtua, saudara, kekasih Anda dengan mengatakan “I love you”

Lakukanlah ini selagi Anda masih punya waktu, selagi Anda masih sempat. Anda tidak pernah tahu sampai kapan Anda akan hidup dalam dunia fana ini, mungkin besok pagi, mungkin nanti malam. Hidup sangat pendek.

Theresia Purbandini (Tempo – Inspirasi)

10/12/2010 10:46:29 am

All fortune is to be conquered by bearing it. This is the truth.

Reply
9/28/2012 07:30:12 am

Appreciate your data

Reply



Leave a Reply.